Pages

Pages

Selasa, 08 Januari 2013

NORMALISASI


                                                               KATA PENGANTAR
      Puji syukur kehadirat tuhan yang maha ESA yang telah memberi rahmat serta karunia-NYA kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.


     Makalah ini berisi tentang NORMALISASI yang menjelaskan tentang suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki  masalah tertentu  ke dalam dua buah tabel atau lebih.


Yang insya ALLAH makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada kita semua.
Dan mungkin makalah ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini yang kami harapkan.


   Akhir kata kami ucapkan terimakasih semoga ALLAH SWT member segala berkahnya kepada kami, Amin. 

                                                                 PENDAHULUAN


⦁    LATAR BELAKANG


    Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation".


 1. Definisi
    Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun data dengan model data relasional dan secara umum lebih tepat di koneksikan dengan data model logikal
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi
    Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan aribut lainnya.
Normalisasi bisa di sebut juga sebagai proses pengolompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Stuructured Relation”.
    Well Stuructured Relation adalah sebuah relasi yang kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redudancy), serta memberikan kemungkinan bagi pemakai untuk melakukan  insert, Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebu,yang tidak berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan oleh operasi-operasiyang di berikan oleh pemakai.
  

 2. Proses 


    Teknik normalisasi adalah proses pengelompokan data element menjadi tabel-tabel yang entity dan relasi.
Peoses pembentukan tabel normal penuh (normalisasi)bertujuan untuk:
 Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
1. Menghindari data yang tidak konstan terutama bila dilakukan penambahan dan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap
2. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut
Proses normalisasi juga digunakan pada beberapa operasi yang berhubungan dengan data record yaitu
a. Operasi penambahan (insert)
b. Operasi penghapusan (delete)
c. Operasi pengubahan (update)
d. Operasi pembacaan data
    Apabila terjadi kesulitan saat proses data maka tabel-tabel di pecahkan menjadi beberapa tabel yang merupakan hasil pengolompokan data berdasarkan entiti masing-masing.
Syarat dalam melakukan normaliasi
a. Adanya field (attribute kunci)
b. Berdasarkan kepada ketergantungan fungsi 



3. Tahapan
 


    Proses noramalisasi secara umum di bagi dalam 5 tahap sehingga di kenal bentuk-bentuk tabel normal sesuai dengan tahapan normalisasi yang telah dilakukan yaitu bentuk normal pertama, Kedua, ketiga, keempat,dan  kelima
1. Bentuk tidak normal 
    Bentuk tidak normal adalah kumpulan data yang tidak disimpan tidak mempunyai format tertentu, data disimpan apa adanya sesuai masukan yang di peroleh.
Dalam bentuk ini data mungkin saja tidak lengkap tidak konsisten / terduplikasi

2. Bentuk normal ke1 (1NF=first normalized form)
 
    Bentuk normal ke pertama dicapai apabila setiap nilai atribut adalah tunggal
Ciri-cirinya
a. File dibentuk dalam bentuk flat file
b. Fieldnya berupa atomic value yang artinya data tidak bisa dipecahkan ke bentuk        yang lebih kecil
c. Tidak ada file yang sama
d. Setiap fieldnya mempunyai satu penger


   3. Bentuk normal ke-2(2NF=second normalized form)
    Bentuk normal ke-2 dicapai apabila atribute yang di jadikan identitas benar-benar sebagai deterniman dari semua atribute
Syarat-syaratnya
a. Bentuk ke-2 di capai jika tabel sudah membentuk normal ke-1
b. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci pertama
c. Menentukan field-field kunci-kunci bisa berupa primary key, kandidat key, dll
 

4. Bentuk normal ke-3 (3NF=third normalized form)
    Bentuk normal ke-3 adalah bentuk normal ke-2 tanpa terjadi adanya ketergantungan transitif determinan.
Syarat-syarat
a. Tabel sudah harus berbentuk normal ke-2
b. Atribut bukan primer tidak tergantung secara transitif determinan terhadap kunci primernya 
   CONTOH KASUS
1) diberikan tabel mahasiswa di bawah ini akan dilakukan normalisasi sampai bentuk normal ketiga 





Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke-1(1NF)
 

2) Bentuk norma kedua (2NF)
 


  Memenuhi kriteria 3NF, karena atribut non-key nilai dan bobot masih memiliki ketergantungan fungsional 


3) Bentuk normal ke-tiga (3NF)




KESIMPULAN

    Teknik normalisasi adalah proses pengelompokan data element menjadi tabel-tabel yang entity dan relasi.
    Peoses pembentukan tabel normal penuh (normalisasi)bertujuan untuk:
 Membuat sekecil mungkin terjadinya data rangkap
1. Menghindari data yang tidak konstan terutama bila dilakukan penambahan dan penghapusan data sebagai akibat adanya data rangkap
2. Menjamin bahwa identitas tabel secara tunggal sebagai determinan semua atribut
Proses normalisasi juga digunakan pada beberapa operasi yang berhubungan dengan data record yaitu
a. Operasi penambahan (insert)
b. Operasi penghapusan (delete)
c. Operasi pengubahan (update)
d. Operasi pembacaan data
    Apabila terjadi kesulitan saat proses data maka tabel-tabel di pecahkan menjadi beberapa tabel yang merupakan hasil pengolompokan data berdasarkan entiti masing-masing.
Syarat dalam melakukan normaliasi
a. Adanya field (attribute kunci)
b. Berdasarkan kepada ketergantungan fungsi
  KATA PENUTUP

Demekian pembahasan mengenai makalah ini, yang mana di balik ini semua masih banyak kelemahan dan kekurangan.
Dengan ini kami mengharapkan pengertian dari para pembaca yang budiman untuk dapat memberi saran yang berkaitan dengan pokok pembahasan mengenai materi ini.
 Semoga di kemudian hari kami dapat dan lebih menyempurnakan makalah ini dengan baik, dan tentunya dapat berguna bagi penulis dan pembaca makalah ini. 
  
  REFERENSI
www.google.com
Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
Simarmata, Janner. (2007). Perancangan Basisdata. Penerbit Andi. Yogyakarta

http://nelaindahpratiwi.blogspot.com/2012/12/normalisasi-di-susun-oleh-hilda-pratiwi.html

PENGANTAR BASIS DATA


KATA PENGANTAR
Tidak dapat dipungkiri bahwa produk database sangat dibutuhkan dalam setiap pengembangan sistem informasi. Dengan database, setiap organisasi dapat menyimpan dan menstrukturkan data mereka dalam bentuk elektronik yang tersimpan dalam suatu mesin komputer server.
Dengan semakin banyak dan beragamnya produk database yang ada di pasaran saat ini, menuntut siapa saja untuk dapat memahami keunggulan dan kekurangan dari tiap-tiap produk agar dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
Salah satu produk database server yang sangat berkualitas dan terbukti sudah banyak digunakan diseluruh dunia adalah database Oracle. Saat ini, produk database Oracle telah mencapai versi 10g (grid), yang di dalamnya mengusung teknologi terkini yaitu grid computing yang diterapkan dalam layanan database. Belum ada produk database, selain Oracle, yang mampu memberikan solusi terpadu dan komplit untuk menangani segala macam kebutuhan database.



 Jakarta, 24 Oktober 2012


                       Kelompok 7


BAB1
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang

            Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
            Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.
            Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

            Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

B.Tujuan Belajar

• Memehami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar terhadap manajemen data, yang melahirkan konsep basis data.
• Memahami relasi di antara elemen-elemen yang membentuk lingkungan basis data.
• Memahami relasi di anomali-anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data.
• Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual, pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna.


BAB II
PEMBAHASAN
1.   Pengantar Basis Data

·                     Sistem File Tradisional
Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah yang disebut juga sistem pemrosesan file.

·      Sistem Basis Data
Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena masih bersifat manual yang kemudian dikembangkan sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.

Perbedaan antara File Manajemen tradisional dan File Manajemen Database
             
File Manajemen Tradisional :              File Manajemen Database :
1. Program Oriented                            1. Data Oriented
2. Kaku                                                2. Luwes
3. Adanya kerangkapan data               3. Terkontrolnya kerangkapan data

·                     Definisi Enterprise, Tuple, dan Derajat (Degree)

-Enterprise
Adalah suatu bentuk organisasi seperti bank, universitas, rumah sakit, pabrik dan sebagainya.

-Tuple
Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang, misalnya : NPM, nama mahasiswa, alamat, kota, dll.

-Derajat (Degree)
Adalah  jumlah atribut yang dimiliki oleh sebuah table atau relasi.

Atribut
Atribut merupakan kolom pada sebuah relasi. Setiap entitas pasti memiliki aribut yang mendeskripsikan karakter dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data

Domain
Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut

Cardinality
Jumlah tupel dalam sebuah relasi

Super key
Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tuple di dalam relasi

Primary key
Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple secara unik dalam relasi. Setiap kunci candidate key punya peluang menjadi primary key, tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entitas yang ada.
           
·         Pengguna Basis data
n  Kepegawaian
n  Pergudangan (inventory)
n  Akuntansi
n  Reservasi
n  Perbankan
n  Asuransi
n  Rumah Sakit
n  Produsen Barang
n  Industri Manufaktur
n  Pendidikan/Sekolah
n  Telekomunikasi

2.Keuntungan
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
n  Memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dan melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
n  Pemakai basisdata tidak terbatas, pengisian data dapat dilakukan oleh beberapa orang dalam satu lokasi.
Pemusatan Kontrol Data
n  Data yang ada menjadi terpusat pada satu tempat penyimpanan. Sehingga kita dapat mengaksesnya kapan saja.
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
n  Tidak adanya redundansi data sehingga efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan. Penekanan jumlah redundasi data, dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
Keakuratan (Accuracy)
n  Pemanfaatan pengkodean dengan batasan tertentu, yang membuat satu data menjadi unik dan berbeda dengan yang lain, sehingga ketika menyimpan data tidak akan ada data yang sama dalam penyimpanan.
Ketersediaan (Availability)
n  karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data nasabah yang berada di suatu cabang sebuah bank dapat diakses (menjadi tersedia/availibility) di cabang lainnya.
n  Keamanan (Security)
Adanya password setiap pemakai basis data. Kita juga dapat menentukan siapa saja yang boleh mengakses data penting atau data biasa

Kemudahan dalam Pembuatan Program Aplikasi Baru
n  Data yang disimpan dalam di eksport ke program aplikasi lain dengan menjamin terjaga/terpeliharanya data.
User View
  • Pemakai dapat melihat langsung bentuk tampilan penginputan data, sehingga memudahkan pemakai dlm mengelola data.
3.   Kelemahan Sistem Basis Data

1. Memerlukan tenaga spesialis2. Kompleks3. Memerlukan tempat yang besar4. Mahal

4.   Konsep dan Model Basis Data

·         Model data Berbasis Record
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.

Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
      - entity-relationship
      - semantic
      - functional
      - object-oriented 
2. Model Data Berbasis Record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
     - model data relasional (relational)
     - model data hierarkhi (hierarchical)
     - model data jaringan (network)

Komponen Bahasa dalam DBMS

Data Definition Language (DDL)
Struktur / skema basis data yang menggambarkan / mewakili desain
basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yaitu
DDL. Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel (create table) baru, indeks,
mengubah table, menentukan struktur penyimpanan table, dan lainnya. Hasil
dari kompilasi perintah DDL, adalah kumpulan table yang disimpan dalam file
khusus yang disebut kamus data (data dictionary).

Data Manipulation Language (DML)
Bentuk bahasa basis data untuk melakukan menipulasi dan pengambilan
data pada suatu basis data. Manipulasi data pada dabase dapat berupa :
1). Penyisipan / penambahan data pada  file / table dalam suatu basis data.
2). Penghapusan data pada  file / table dalam suatu basis data.
3). Pengubahan data pada  file / table dalam suatu basis data.
4). Penelusuran data pada  file / table dalam suatu basis data.

·                     Konsep Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti kaset ( lagu, penyanyi, pencipta dan lain-lain ) atau kendaraan (mobil, motor, bus, dan lain-lain). Basis data dan lemari kaset memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan, kemudahan dan kecepatan dalam  pengambilan suatu objek.

            Pengaturan yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual di mana pengaturan tersebut dapat diaplikasikan dalam ke dalam suatu data abstrak yang berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan didalam suatu basis data atau tempat penyimpanan data tau file. Sehingga perbedaannya ada pada media penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan ini akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode cara yang digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan.            Sebuah basis data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.

Operasi Dasar Basis data
  1. Pembuatan basis data (create database)
  2. Penghapusan basis data (drop database)
  3. Pembuatan file/tabel (create table)
  4. Penghapusan file/tabel (drop table)
  5. Pengubahan tabel (Update …)
  6. Penambahan/pengisian (Insert …)
  7. Pengambilan data (Retrieve/search)


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.

            Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.



DAFTAR PUSTAKA
http://herawati-palentina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html 

Mengenai Saya

Pengikut