NAMA
: EFINAWAWI ANASTASIA
NPM
: 48211497
MITOS
Di
pikiran kita mitos selalu berkaitan dengan mistis. Banyak orang tua kita yang
memberi tahu berbagai mitos-mitos yang sudah didenger dari orang tua dahulu
kala. Tetapi semakin berjalannya waktu dan semakin canggihnya teknologi untuk
membuktikannya mitos itu, tidak banyak orang berfikir positif saja dan ada yang
tidak memperdulikannya. Tetapi tidak di pedesaan, masih banyak masyarakat yang
mempercayainya karena factor dari pengetahuan dan teknologi yang masih rendah.
Ini adalah beberapa mitos yang sering kita denger diantaranya;
1.
Jangan memakai sesuatu yang tajam di malam
hari, ada setan lewat.
Alasan yang positif dari mitos ini
adalah mungkin dahulu nenek moyang kita sebelumnya tidak punya alat penerangan
yang jelas takut terjadi apa apa dengan alat alat tajam pada malam hari. Tetapi
karena sekarang penerangan sudah banyak, jadi mitos ini tidak usah di percayai.
2.
Wanita tidak
boleh duduk di depan pintu, jauh jodoh.
Alasan
yang positif dari mitos ini adalah mungkin saja wanita dahulu tidak ada yang
memakai celana, semua wanita masih memakai rok saja, karena itu kalo ada wanita
duduk di depan pintu nanti kelihatan dalemannya, dan pasti mengundang pikiran pikiran hawa nafsu.
3. Kalo
malam tiba dilarang berdiri di bawah pohon agar tidak di bius setan .
Alasannya
mungkin seseorang yang berada di bawah pohon ini pingsan karena kehabisan
oksigen, pohon pada malam hari kan memerlukan oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida, tapi karena keterbatasan pengetahuan makanya banyak mitos
menyebutkan tersebut .
Banyak mitos yang terdengar kalo melewati jembatan ini
bersama pasangan kita, hubungan itu tidak akan bertahan lama lagi atau bisa
dibilang putus ditengah jalan. Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai
kepercayaan atau mitos–mitos yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat.
Mitos ini biasanya dikait–kaitkan dengan kejadian masa lampau.
Tahun 1945 di
masa perjuangan kemerdekaan, jembatan ini dipenuhi mayat-mayat pejuang. Tahun
1966 Pahlawan asal Surabaya, Bung Tomo, melintasi Jembatan Merah dan
melambaikan tangan ke penduduk setempat. Sekarang Kawasan ini menjadi
perlintasan padat sejak berdiri Plaza Jembatan Merah di sisi Jalan Veteran.
Suatu kenangan yang yang tak dapat
dilupakan, ketika mayat pahlawan menetes di jembatan tersebut dan menjadi suatu
peristiwa tragis yang dialami ketika jaman perjuangan dulu sehingga sesuai pula
bila jembatan ini selamanya di cat dengan warna Merah Darah.
Padahal, tidak ada yang bisa
memastikan kebenaran dari mitos yang berkembang dan dipercaya secara
turun-menurun itu. Di era yang sudah modern ini, ternyata masih ada
sekelompok masyarakat khususnya di Kota Bogor yang masih mempercayai
mitos–mitos tersebut. Ada beberapa mitos atau kepercayaan yang berhubungan
dengan ikon Kota Bogor ini, tak lain Kebun Raya Bogor.
Di kebun ini, tak hanya menyimpang
aneka ragam botani, namun memendam cerita bernuansa magis. Mitos yang
berkembang di sini berhubungan dengan urusan percintaan. Menarik memang,
mungkin karena banyak dari pengunjung Kebun Raya Bogor ini adalah pasangan
muda– mudi. Oleh karena itu, masyarakat juga sering menyebut Kebun Raya Bogor
ini dengan Kebun Jodoh.
Ada beberapa tempat di Kebun Raya
Bogor yang menurut warga Bogor terkait erat dengan satu mitos. Boleh percaya
atau tidak. Apakah benar atau kebetulan saja, sulit untuk memastikan mana yang
benar. Namanya juga mitos. Adalah Jembatan Cinta, sebuah jembatan gantung
berwarna merah. Karena warnanya itu, sebagian orang menyebutnya Jembatan Merah.
Di jembatan ini juga sering dipakai untuk shooting acara televisi.
Mitos yang berkembang di situ
adalah bila sepasang kekasih berjalan menyeberangi Jembatan Merah, maka
dipercaya tidak lama kemudian hubungan percintaannya berakhir. Namun
sebaliknya, bila berjalan di Jembatan Cinta bukan bersama kekasih melainkan
hanya teman, jika berpacaran dipercaya akan langgeng dan bahkan bisa sampai ke
jenjang pernikahan.
Tempat kedua yang masih
berhubungan dengan mitos percintaan ialah Pohon Jodoh. Tempatnya pun tidak jauh
dari Jembatan Merah. Pohon Jodoh sebenarnya hanya dua pohon besar yang
kebetulan berdampingan. Di bawah kedua pohon tersebut terdapat bangku taman.
Pohon yang berada di sebelah kiri adalah Meranti yang mempunyai kulit kasar dan
berwarna gelap. Sedangkan pohon yang satu lagi adalah beringin dengan kulit
licin berwarna coklat.
0 komentar:
Posting Komentar