Perkembangan Model Atom
Teori atom dalam ilmu kimia dan fisika adalah teori mengenai sifat benda. Teori ini menyebutkan bahwa
semua benda terbentuk dari atom-atom. Dasar filsafat untuk teori ini
disebut atomisme. Teori ini dapat diterapkan pada semua fase umum
benda seperti yang ditemukan di bumi, yaitu padat, cair, dan gas. Teori ini tidak dapat diterapkan pada plasma atau bintang neutron di mana terjadi lingkungan yang tidak standar, seperti suhu atau densitas ekstrem yang menghambat
pembentukan atom.
A.
Teori Atom Dalton
Pada tahun 1808 ilmuan berkebangsaan
Inggris, John Dalton, mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum
kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust) yang
dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy.
·
Teori
yang diusulkan Dalton:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari
materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal
yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda
untuk unsur yang berbeda.
c. Semua atom terdiri dari unsur kimia tertentu
mempunyai massa yang sama begitu pula semua sifat lainnya.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan
atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
·
Kelebihan
1. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan
Massa (Hukum Lavoisier).
2. Dapat Menerangkan Hukum Perbandingan
Tetap (Hukum Proust)
·
Kekurangan
1. Tidak Dapat menerangkan sifat
listrik atom.
2. Pada kenyataannya atom dapat dibagi
lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut partikel subatomik.
B. Model Atom Thomson
Berdasarkan
penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers,
maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode
dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar
baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan
ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom
(partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut
elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang
sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar
marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson
dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat
digambarkan sebagai berikut:
·
Teori
yang diusulkan J.J.
Thomson
:
a.
Atom
berbentuk bola pejal bermuatan listrik yang homogeny
·
Kelebihan
:
1.
Dapat
menerangkan adanya pertikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomik.
2.
Dapat menerangkan sifat listrik atom.
·
Kelemahan
:
1.
Tidak
dapat menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa pada lempengan tipis emas.
C.
Model
Atom Rutherford
Eksperimen
yang dilakukan Ernest Rutherford pada tahun 1911 adalah penembakan lempeng
tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan,
dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan
partikel bermuatan positif dan negatif. Hipotesa dari Rutherford adalah : “Atom
yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom
bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom”
·
Teori
Yang Diusulkan :
a.
Atom
terdiri dari inti atom bermuatan positif dan hampir seluruh massa akan terpusat
pada inti.
b.
Elektron
beredar mengelilingi inti
c.
Jumlah
muatan inti sama dengan jumlah muatan elektron, sehingga atom bersifat netral.
d.
Sebagian
besar ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
·
Kelebihan
:
1.
Dapat
menerangkan fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas.
2.
Mengemukakan
keberadaan inti atom
·
Kelemahan:
1.
Tidak
dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan
teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi
sehingga lama – kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin
lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
D.
Model
Atom Bohr
Ada
tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr
memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum
atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
- Hanya
ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
- Selama
elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
- Elektron
hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
- Lintasan
stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.
·
Teori
yang Diusulkan
a. Atom terdiri dari inti yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam
suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke
yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga
energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke
lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke
lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
·
Kelebihan
:
1.
Mengaplikasikan
teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model atom rutherford.
2.
Menerangkan
dengan jelas garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom
hidrogen.
·
Kelemahan:
1.
Tejadi
penyimpangan untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
2.
Tidak
dapat menerangkan efek Zeeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit bila atom
ditempatkan pada medan magnet.
E. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang
ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang
dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu
dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan
suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan
Schrodinger
x,y dan z
Y m ђ E V |
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang = massa = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14 = Energi total = Energi potensial |
Model atom
dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom
mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar
berikut ini.
Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit
dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama
tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas
model atom mekanika gelombang
- Gerakan elektron memiliki sifat
gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model
Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut
orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
- Bentuk dan ukuran orbital
bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang
menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
- Posisi elektron sejauh 0,529
Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi
bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
0 komentar:
Posting Komentar